HKBP sebagai salah satu gereja dengan
jemaat terbesar di Asia dan merupakan wadah persekutuan umat Kristen dari suku
Batak yang memiliki dinamika di dalam sejarah perkembangannya dari masa ke
masa. Dengan berakhirnya krisis HKBP dan penyatuan kembali jemaatnya kiranya
dapat menjadi pemacu untuk pelaksanaan pelayanan dan pekabaran Injil
bersama-sama dengan jemaat Tuhan lainnya, agar semua suku, kaum dan bangsa yang
berada di wilayah Indonesia dan di seluruh dunia mendapat baptisan di dalam
nama
Allah Bapa, PuteraNya Yesus Kristus dan Roh
Kudus.Kronologi
1825 – 1829 Perang Bonjol : Tuanku Rau
menyerang bangsa Batak1834 Datangnya Pdt. Munson dan Pdt. Lyman utusan Kongsi
Zending Amerika (Boston), tetapi mereka berdua tewas terbunuh di Lobupining.
1840 Junghun, seorang antropolog datang ke
tanah Batak. Melalui kedatanagannya orang Eropa dapat mengenal orang Batak.
1824 Penginjil yang pertama datang ke
tanah Batak, yakni Burton dan Ward
1849 Tuan Van der Tuuk dari Amsterdam –
Belanda, utusan Kongsi Bible Netherland yang merupakan pembuka (perintis) jalan
untuk pelayanan zending kepada suku Batak. Beliau menterjemahkan sebagian isi
Alkitab ke dalam Bahasa Batak, menulis tata Bahasa Batak dan membuat kamus
Bahasa Batak – Belanda beserta cerita-cerita rakyat.
1853 Akibat perlakuan yang tidak simpatik
dari suku Banjarmasin terhadap pendeta, maka Dr. Fabri pimpinan dari Rheinische
Zending – Belanda memutasikan para pendeta dari Banjarmasin ke Tanah Batak,
setelah membaca surat yang datang dari Tanah Batak tentang pekabaran Injil yang
baru dirintis di Tanah Batak.
1857 Pdt. Van Asselt dari Ermelo-Belanda,
utusan Ds. Witteveen, melakukan pelayanan di Tapanuli di Desa Pardangsina
(Selatan)
31 Maret 1861 Sebagai tanda diterimanya
pekabaran Injil di Tanah Batak dimulai dengan adanya baptis perdana yang
dilakukan oleh Pdt. Van Asselt terhadap dua orang suku Batak (Jakobus
Tampubolon dan Simon Siregar) di Sipirok.
7 Oktober 1861 Pelayanan Rheinische
Mission dari Jerman dimulai di Tanah Batak dan merupakan hari lahirnya Huria
Kristen Batak Protestan (HKBP), ditandai dengan berundingnya empat orang
Missionaris, Pdt. Heine, Pdt. J.C. Klammer, Pdt. Betz dan Pdt. Van Asselt
membicarakan pembagian wilayah pelayanan di Tapanuli.
1862
Berdirinya Jemaat di Sarulla dan Pangalaon Pahae
Berdirinya Jemaat di Sarulla dan Pangalaon Pahae
20 Mei 1864 Pdt. I. L. Nommensen membangun
gedung di dusun Dame I yang terletak di Desa Saitnihuta Ompu Sumurung, kemudian
dinamakannya Godung Huta Dame.
29 Mei 1864 Pdt. I. L. Nommensen
mengadakan kebaktian minggu pertama di Godung Huta Dame, dan meresmikan gereja
pertama yang dibangunnya di Tanah Batak, yaitu HKBP Saitnihuta (Huta Dame
Saitnihuta) dan HKBP Pearaja (Kedua gereja ini satu kepanitiaan dalam merayakan
Pesta Jubileum. Pada tanggal 20 Mei 1964, HKBP Pearaja merayakan Pesta Jubileum
ke 100 tahun, tetapi untuk selanjutnya, tanggal 29 Mei merupakan tanggal resmi
Pesta Jubileum yang akan dilakukan oleh kedua gereja ini).
25 Desember 1864 Pembaptisan Pertama
kepada 3 orang di Gereja Sipirok, yaitu Thomas Siregar, Pilipus Harahap dan
Johannes Hutabarat.
27 Agustus 1865 Pembaptisan Pertama kepada
13 orang di Silindung
1867 Berdiri jemaat HKBP Pansurnapitu
1868 Berdiri Sekolah Guru di Parau Sorat
Sipirok: Murid pertama berjumlah 5 orang, yaitu: Thomas, Paulus, Markus,
Johannes dan Epraim. Guru mereka adalah Dr. A.Schreiber dan Leipold
1870 Permulaan berdirinya Jemaat di
Sibolga dan Sipoholon
1872
– Berdiri Sekolah Normal Pemerintah di Tapanuli Selatan
– Berdiri Jemaat di Bahal Batu
– Berdiri Sekolah Normal Pemerintah di Tapanuli Selatan
– Berdiri Jemaat di Bahal Batu
1877 Berdiri Seminarium di Pansurnapitu,
jumlah murid pertama 12 orang
1878
– Pdt. I. L. Nommensen menerjemahkan Injil ke Bahasa Batak dalam aksara Batak dan aksara Latin.
– 306 Desa di Lembah Silindung masuk dalam pemerintahan Kolonial Belanda
– Pdt. I. L. Nommensen menerjemahkan Injil ke Bahasa Batak dalam aksara Batak dan aksara Latin.
– 306 Desa di Lembah Silindung masuk dalam pemerintahan Kolonial Belanda
1879 Pdt. Dr. A. Schreiber menterjemahkan
Perjanjian Baru kedalam bahasa Batak Angkola
1881
– Diresmikan HKBP di Balige.
– Penyusunan Aturan Dasar dan Aturan Rumah Tangga HKBP, dan Pdt. Dr. I. L. Nommensen diangkat menjadi Ephorus HKBP
– Diresmikan HKBP di Balige.
– Penyusunan Aturan Dasar dan Aturan Rumah Tangga HKBP, dan Pdt. Dr. I. L. Nommensen diangkat menjadi Ephorus HKBP
1883 Sekolah Pendeta Pertama dibuka dan 4
orang putera Batak pertama untuk Sekolah Pendeta, yaitu : Johannes Siregar,
Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul. Tetapi, Johannes
Sitompul wafat sebelum menyelesaikan studinya.
19 Juli 1885 Pemberkatan Pendeta Batak
yang pertama di HKBP Pearaja, yakni : Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus
Nasution.
13 Juli 1889 Diutus RMG Nona Hester
Needham (23 Januari 1885 – 12 Mei 1897) melayani kaum ibu dan wanita. Ini
menjadi awal pelayanan kepada kaum wanita dan anak-anak di Tanah Batak.
Pelayanan Nona Hester Needham dibantu oleh Nona Thora di Silindung dan Nona
Nieman di Toba.
1 Januari 1890 Terbit Surat Parsaoran
Immanuel (Jurnal Gereja)
8 Januari 1890 Dimulai Nona Hester Needham
melayani anak-anak, kaum perempuan di Pansurnapitu, serta turut membimbing
murid-murid Sekolah Pendeta di Seminari Pansurnapitu.
1893 Sekolah Zending mendapat subsidi dari
Pemerintah
1894 Perjanjian Lama di terjemahkan ke
dalam Bahasa Batak oleh Pdt. P.H. Johannsen
16 Juli 1895 Nona Hester Needham ditemani
seorang gadis Mandailing, Domi, mengadakan perjalanan ke Muarasipongi
Kotanopan.
3 Mei – 26 Juli 1896 Nona Hester Needham
melayani di Malintang, menginjili di tengah-tengah penganut agama lain di
Mandailing Nametmet. Juli, Nona Hester Needham melayani di Maga hingga akhir
hayatnya, serta di makamkan di tanah yang telah dibelinya sebelumnya.
1898 Terbit untuk pertama kalinya Kalender
Gereja
1899 Dimulai “Pardonaion Mission Batak”
yang didirikan orang Kristen Batak serta dipimpin Pdt. Henock Lumbantobing
menginjili di daerah yang belum disentuh Injil, yakni: Pulo Samosir, Simalungun
dan Dairi.
1900 Berdiri Sekolah Anak Raja dengan
pengantar Bahasa Belanda di narumonda Toba. Guru Pohing dan Pdt. Otto Marcks.
Sekaligus berdiri di tempat yang sama Sekolah Tukang.
2 Juni 1900 Berdirinya Rumah Sakit di
Pearaja, yang di tahun 1928 pindah ke Tarutung (RSU Tarutung Sekarang)
5 September 1900 Berdiri Perkampungan
penderita Kusta di Huta Salem Laguboti.
1901 Seminari Pansurnapitu pindah ke Sipoholon
1903
– Pemberitaan Injil ke Tanah Simalungun dimulai.
– Sekolah anak Raja di Narumonda menjadi Seminarium
– 7 Oktober Pesta Peringatan Kekristenan yang pertama di Tanah Batak.
– Pemberitaan Injil ke Tanah Simalungun dimulai.
– Sekolah anak Raja di Narumonda menjadi Seminarium
– 7 Oktober Pesta Peringatan Kekristenan yang pertama di Tanah Batak.
1907 Berdiri Jemaat di Pematangsiantar
27 April 1908 Hari lahirnya Jemaat di
Sidikalang.
1911 Berdiri Distrik di HKBP, yakni :
Tapanuli Selatan (dh. Angkola), Silindung, Humbang, Toba (termasuk Samosir),
Sumatera Timur (Simalungun – Ooskust).
1912 Pendeta HKBP Pertama di tempatkan di
Medan
1917 “Hatopan Christen Batak” berdiri di
Tapanuli sebagai organinasi masyarakat.
23 Mei 1918 Pdt. Dr. I.L. Nommensen
meninggal dunia di Sigumpar
1918 Pdt. V. Kessel menjadi Pejabat
Ephorus hingga tahun 1920
1919 Holland Inland School (HIS) Zending
berdiri di Narumonda
1920 Pdt. Dr. J. Warneck dipilih menjadi
Ephorus HKBP.
1922
– Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Jakarata
– Guru Jemaat HKBP pertama di tempatkan di Padang
– 20 Juni: Sinode Agung (Sinode Godang) I di HKBP
– Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Jakarata
– Guru Jemaat HKBP pertama di tempatkan di Padang
– 20 Juni: Sinode Agung (Sinode Godang) I di HKBP
3 Desember 1923 Dimulai pelayanan diakonia
di Hepata
1927
– Berdiri MULO Kristen di Tarutung
– Pelayanan kepada kaum Muda yang dipimpin Dr. E. Verwiebe. Pada Juni 1952 dalam rapat Pemuda di Sipoholon ditetapkan menjadi NHKBP, dan menjadi awal minggu kebangkitan NHKBP (Parheheon)
– Berdiri MULO Kristen di Tarutung
– Pelayanan kepada kaum Muda yang dipimpin Dr. E. Verwiebe. Pada Juni 1952 dalam rapat Pemuda di Sipoholon ditetapkan menjadi NHKBP, dan menjadi awal minggu kebangkitan NHKBP (Parheheon)
1930 Berlaku Aturan Gereja (AD dan ART)
yang baru.
11 Juni 1931 HKBP diakui pemerintah dengan
Badan Hukum (Rechtperson) No. 48, yang tertulis di Staatsblad Tahun 1932 No.
360
1932 Pdt. P. Landgrebe dipilih menjadi
Ephorus.
1934
-Berdiri Sekolah Tinggi Teologia di Jakarta, utusan HKBP yang pertama adalah : T.S. Sihombing, K. Sitompul, O. Sihotang dan P.T. Sarumpaet.
– Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Kutacane, Tanah Alas.
-Berdiri Sekolah Bibelvrouw (Penginjil Wanita) di Narumonda yang dipimpin Zuster Elfrieda Harder. Tahun 1938 Sekolah ini pindah ke Laguboti.
-Berdiri Sekolah Tinggi Teologia di Jakarta, utusan HKBP yang pertama adalah : T.S. Sihombing, K. Sitompul, O. Sihotang dan P.T. Sarumpaet.
– Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Kutacane, Tanah Alas.
-Berdiri Sekolah Bibelvrouw (Penginjil Wanita) di Narumonda yang dipimpin Zuster Elfrieda Harder. Tahun 1938 Sekolah ini pindah ke Laguboti.
1935 Pentahbisan Bibelvrouw yang pertama
1936 Pdt. Dr. E. Verweibe dipilih menjadi
Ephorus.
1940
– 10 Mei semua Pendeta Jerman yang melayani di HKBP dipenjarakan Pemerintah Belanda
– Bulan Mei s/d Juli Ds. de Kleine menjadi Pejabat Ephorus.
– 10-11 Juli : Sinode Godang, Pdt. K. Sirait dipilih menjadi Voorzitter (Ephorus ) yang pertama dari Pendeta Batak.
– 10 Mei semua Pendeta Jerman yang melayani di HKBP dipenjarakan Pemerintah Belanda
– Bulan Mei s/d Juli Ds. de Kleine menjadi Pejabat Ephorus.
– 10-11 Juli : Sinode Godang, Pdt. K. Sirait dipilih menjadi Voorzitter (Ephorus ) yang pertama dari Pendeta Batak.
1942
– Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi Ephorus.
– Tanggal 25 Nopember berdiri Distrik Samosir
– Distrik Jawa Kalimantan berdiri
– Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi Ephorus.
– Tanggal 25 Nopember berdiri Distrik Samosir
– Distrik Jawa Kalimantan berdiri
1945 Kemerdekaan Republik Indonesia
1946
– 2 Februari : Berdiri Distrik Dairi.
– Sekolah Guru Huria (SGH) dibuka kembali di Seminarium Sipoholon
– 2 Februari : Berdiri Distrik Dairi.
– Sekolah Guru Huria (SGH) dibuka kembali di Seminarium Sipoholon
1947 Berdiri kembali Sekolah Pendeta di
Seminarium Sipoholon
1950
– 4 Nopember : Berdiri Sekolah Teologia Menengah di Sipoholon
– Pdt. Justin Sihombing dipilih kembali menjadi Ephorus HKBP dan Ds. K. Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal melalui Sinode Godang.
– 4 Nopember : Berdiri Sekolah Teologia Menengah di Sipoholon
– Pdt. Justin Sihombing dipilih kembali menjadi Ephorus HKBP dan Ds. K. Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal melalui Sinode Godang.
1951
– Universitas Bonn menganugerahkan gelar “Doktor Honoris Causa” kepada Pdt. J. Sihombing.
– 29 Nopember : Beridiri Distrik Sibolga dan Medan Aceh.
– Ditetapkan Sinode Godang Konfesi HKBP
– Berdiri Percetakan HKBP di Pematangsiantar
– Universitas Bonn menganugerahkan gelar “Doktor Honoris Causa” kepada Pdt. J. Sihombing.
– 29 Nopember : Beridiri Distrik Sibolga dan Medan Aceh.
– Ditetapkan Sinode Godang Konfesi HKBP
– Berdiri Percetakan HKBP di Pematangsiantar
1952
– Berdiri SMA dan SGA di Tarutung
– HKBP menjadi Anggota LWF (Lutheran World Federation)
– Berdiri SMA dan SGA di Tarutung
– HKBP menjadi Anggota LWF (Lutheran World Federation)
1954
– Pdt. B. Marpaung diutus Zending Batak menginjili di Pulau Mentawai
– 7 Oktober : Peresmian Universitas Nommensen di Pematangsiantar, sekaligus perpindahan Pendidiakan Teologia dari Seminarium Sipoholon ke Pematangsiantar.
– Nopember : Berdiri Distrik Toba Hasundutan.
– 15 Desember Penyerahan Rumash Sakit HKBP dari Pemerintah ke HKBP.
– Pdt. B. Marpaung diutus Zending Batak menginjili di Pulau Mentawai
– 7 Oktober : Peresmian Universitas Nommensen di Pematangsiantar, sekaligus perpindahan Pendidiakan Teologia dari Seminarium Sipoholon ke Pematangsiantar.
– Nopember : Berdiri Distrik Toba Hasundutan.
– 15 Desember Penyerahan Rumash Sakit HKBP dari Pemerintah ke HKBP.
1955
– 13 Februari : Berdiri Panti Asuhan Elim di Pematangsiantar
– 25 Agustus : Berdiri Sekolah Puteri di Sipoholon
– 13 Februari : Berdiri Panti Asuhan Elim di Pematangsiantar
– 25 Agustus : Berdiri Sekolah Puteri di Sipoholon
1957 17 Maret : Kirchentag (Kebatian Raya)
di Pematangsiantar
1959 Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi
kembali Ephorus HKBP dan Ds. T.S. Sihombing menjadi Sekretaris Jenderal. .
1961
– Berdiri Sekolah Tekhnik di Pematangiantar
– 7 Oktober : Jubileum 100 tahun HKBP di Tarutung
– Berdiri Sekolah Tekhnik di Pematangiantar
– 7 Oktober : Jubileum 100 tahun HKBP di Tarutung
1962
– 3-7 Oktober : Sinode Godang Istimewa di Seminarium Sipoholon
– Ds. T.S. Sihombing dipilih menjadi Ephorus dan Ds. G.H.M. Siahaan menjadi Sekretaris Jenderal.
– Ditetapkan Aturan Peraturan (Ad & ART) yang baru.
– 3-7 Oktober : Sinode Godang Istimewa di Seminarium Sipoholon
– Ds. T.S. Sihombing dipilih menjadi Ephorus dan Ds. G.H.M. Siahaan menjadi Sekretaris Jenderal.
– Ditetapkan Aturan Peraturan (Ad & ART) yang baru.
1963
– Konferensi Kerja HKBP yang pertama.
– 1 September : HKBP Melepaskan HKBP Simalungun menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
– Awal dari Penginjilan di Sakai Kandis Riau.
– Kursus kaum Ibu yang pertama di Sipoholon.
– Konferensi Kerja HKBP yang pertama.
– 1 September : HKBP Melepaskan HKBP Simalungun menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
– Awal dari Penginjilan di Sakai Kandis Riau.
– Kursus kaum Ibu yang pertama di Sipoholon.
1965
– 7 Februari : Peresmian Asrama Diakones HKBP “Kapernaum” di Rumah Sakit HKBP Balige.
– 9 April : Asrama Bibelvrouw di Sinaksak Pematangsiantar dimulai pemakaiannya, dan diresmikan tanggal 9 Juli 1967.
– 7 Februari : Peresmian Asrama Diakones HKBP “Kapernaum” di Rumah Sakit HKBP Balige.
– 9 April : Asrama Bibelvrouw di Sinaksak Pematangsiantar dimulai pemakaiannya, dan diresmikan tanggal 9 Juli 1967.
1966 6 Februari : Peresmian Youth Center
“Jetun Silangit”
1967 2 April : Peresmian Asrama Pniel di
Rumah Sakit HKBP Balige
1968 19 Februari : Peresmian Gedung-gedung
di FKIP Universitas HKBP Nommensen di Pematangsiantar.
1971
– 17 Mei : Pendidikan Diakones dibuka di Balige.
– 17 Mei : Pembaptisan pertama kepada orang Rupat (daerah Penginjilan) sebanyak 136 orang yang dilayankan oleh Pdt. A.B. Siahaan, dkk.
– 11 Desember : Peresmian Asrama Bethel dan Betania di Rumah Sakit HKBP Balige.
– 17 Mei : Pendidikan Diakones dibuka di Balige.
– 17 Mei : Pembaptisan pertama kepada orang Rupat (daerah Penginjilan) sebanyak 136 orang yang dilayankan oleh Pdt. A.B. Siahaan, dkk.
– 11 Desember : Peresmian Asrama Bethel dan Betania di Rumah Sakit HKBP Balige.
1972
– 28 Mei : Peresmian Perkampungan Pendeta Pensiun dan Kantor Departemen Diakonia Sosial di Pematangsiantar.
– Ditetapkan Aturan Peraturan (ADT & ART) yang baru
– 30 Desember: Berdiri Distrik Tanah Alas
– 28 Mei : Peresmian Perkampungan Pendeta Pensiun dan Kantor Departemen Diakonia Sosial di Pematangsiantar.
– Ditetapkan Aturan Peraturan (ADT & ART) yang baru
– 30 Desember: Berdiri Distrik Tanah Alas
1974
– Universitas Wittenberg menganugerahkan gelar “Doktor Hanoris Causa” keda Pdt. T.S. Sihombing.
– 31 Juli : Berdiri Distrik Asahan Labuhan Batu
– Pdt. G.H.M. Siahaan dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. Dr. F.H. Sianipar menjadi Sekretaris Jenderal.
– 2-3 Nopember : Jubileum 75 tahun Zending HKBP.
– Universitas Wittenberg menganugerahkan gelar “Doktor Hanoris Causa” keda Pdt. T.S. Sihombing.
– 31 Juli : Berdiri Distrik Asahan Labuhan Batu
– Pdt. G.H.M. Siahaan dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. Dr. F.H. Sianipar menjadi Sekretaris Jenderal.
– 2-3 Nopember : Jubileum 75 tahun Zending HKBP.
1976
– 27 Januari: Peresmian Pendidikan Diakones HKBP di Balige
– 2 Agustus: HKBP memandirikan HKBP Angkola.
– 27 Januari: Peresmian Pendidikan Diakones HKBP di Balige
– 2 Agustus: HKBP memandirikan HKBP Angkola.
1978
– 23-27 Januari: Sinode Godang Istimewa di Simanare Sipoholon
– Fakultas Theologia Universitas HKBP diputuskan menjadi Sekolah Tinggi Teologia (STT) HKBP.
– Pdt. P.M. Sihombing, MTh terpilih menjadi Sekretaris Jenderal HKBP
– 23-27 Januari: Sinode Godang Istimewa di Simanare Sipoholon
– Fakultas Theologia Universitas HKBP diputuskan menjadi Sekolah Tinggi Teologia (STT) HKBP.
– Pdt. P.M. Sihombing, MTh terpilih menjadi Sekretaris Jenderal HKBP
1979 24 Juni: Peresmian Distrik Simarkata
Pakpak
1980
– 11 Juni: Kursus Ketrampilan Pria berdiri di Parparean Porsea
– 11 Agustus: Kursus Ketrampilan Wanita berdiri di Doloksanggul
– 11 Juni: Kursus Ketrampilan Pria berdiri di Parparean Porsea
– 11 Agustus: Kursus Ketrampilan Wanita berdiri di Doloksanggul
1983
– 24 Februari: Persemian Distrik Tebing Tinggi Deli
– 28 Agustus: Penahbisan Diakones Pertama di HKBP Balige
– 24 Februari: Persemian Distrik Tebing Tinggi Deli
– 28 Agustus: Penahbisan Diakones Pertama di HKBP Balige
1985 Februari: Peresmian Distrik Sumatera
Bagian Selatan (Sumbagsel)
1986
– 27 Januari: Peresmian Auditorium HKBP di Seminarium Sipoholon
– 27 Juli: Penahbisan Pertama Pendeta Wanita di HKBP, Pdt. Norce P Lumbantoruan, STh
– 14 Agustus: Peresmian Kantor Induk HKBP di Pearaja Tarutung
– 27 Januari: Peresmian Auditorium HKBP di Seminarium Sipoholon
– 27 Juli: Penahbisan Pertama Pendeta Wanita di HKBP, Pdt. Norce P Lumbantoruan, STh
– 14 Agustus: Peresmian Kantor Induk HKBP di Pearaja Tarutung
1987
– 27-31 Juni: Sinode Godang ke 48
– Pdt. Dr. S.A.E. Nababan, LLD. dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. O.P.T. Simorangkir, SmTh. menjadi Sekretaris Jenderal.
– 27-31 Juni: Sinode Godang ke 48
– Pdt. Dr. S.A.E. Nababan, LLD. dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. O.P.T. Simorangkir, SmTh. menjadi Sekretaris Jenderal.
1988
– 23 Mei: Berdiri Distrik Humbang Habinsaran
– 10-15 Nopember: Sinode Godang Ke 49 menetapkan Garis-garis Besar Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan (GBKPP) HKBP
– 23 Mei: Berdiri Distrik Humbang Habinsaran
– 10-15 Nopember: Sinode Godang Ke 49 menetapkan Garis-garis Besar Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan (GBKPP) HKBP
1990
– 20 – 9 Juli: Perkemahan Kerja Pemuda HKBP di Sipirok
– 10 – 15 Juli: Konferensi Pemuda di Sipirok
– 18 – 21 Juni: Konsultasi Teologia di Parapat
– 20 – 9 Juli: Perkemahan Kerja Pemuda HKBP di Sipirok
– 10 – 15 Juli: Konferensi Pemuda di Sipirok
– 18 – 21 Juni: Konsultasi Teologia di Parapat
1991 9 – 12 April: Sinode Godang Ke 50
1992 23 – 28 Nopember: Sinode Godang Ke
51. Ada 3 agenda di Sinode Godang ini, yaitu; Penyelesaian Kemelut HKBP,
Periode Fungsionaris dan menetapkan Aturan Peraturan (AD dan ART) HKBP untuk tahun
1992 s/d 2002. Sinode berhasil memutuskan: Tim Penyelesaian Kemelut dan Aturan
HKBP 1992 – 2002 (AD) tanpa Peraturan (ART). Pemilihan Fungsionaris HKBP tidak
terlaksana, terjadi keributan dan perpecahan di tubuh HKBP hingga tahun 1998.
1993 11 – 13 Februari: Sinode Godang
Istimewa di Medan melalui undangan Pejabat Ephorus. Di Sinode ini terpilih Pdt.
Dr. P.W.T. Simanjuntak sebagai Ephorus dan Pdt. Dr. S.M. Siahaan sebagai
Sekretaris Jenderal.
1994
– 29 September – 1 Oktober: Sinode Godang ke 52 menetapkan Aturan Peraturan (AD & ART) tahun 1994 – 2004.
– 23 Oktober: Peresmian HKBP Distrik Indonesia Bagaian Timur (IBT)
– 29 September – 1 Oktober: Sinode Godang ke 52 menetapkan Aturan Peraturan (AD & ART) tahun 1994 – 2004.
– 23 Oktober: Peresmian HKBP Distrik Indonesia Bagaian Timur (IBT)
1995
– 16 – 17 Juni: Sinode Godang Penyatuan HKBP Simarkata Pakpak Otonom dan GKPPD
– 6 agustus: HKBP memandirikan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD)
– 24 September: Peresmian HKBP Distrik Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta (Jabartendy)
– 16 – 17 Juni: Sinode Godang Penyatuan HKBP Simarkata Pakpak Otonom dan GKPPD
– 6 agustus: HKBP memandirikan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD)
– 24 September: Peresmian HKBP Distrik Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta (Jabartendy)
1996
– 17 – 22 Nopember: Sinode Godang ke 53 membicarakan Konfesi HKBP
– 17 – 22 Nopember: Sinode Godang ke 53 membicarakan Konfesi HKBP
1998
– 26 Oktober – 1 Nopember: Sinode Godang ke 54 di Pematang Siantar / Balige.
– Pdt. Dr. J.R. Hutauruk terpilih sebagai Pejabat Ephorus dengan tugas menyelenggarakan rekonsiliasi selambat-lambatnya enam bulan.
– 17 Nopember: Pernyataan bersama yang ditanda tangani Ephorus Pdt. D. Dr. S.A.E. Nababan, LLD dan Pejabat Ephorus Pdt. Dr. J.R. Hutauruk di Gereja HKBP Sudirman Medan, menentukan rekonsiliasi melalui Sinode Godang Rekonsiliasi tanggal 18 – 20 Desember.
– 18 – 20 Desember: Sinode Godang HKBP di Kompleks FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Pdt. Dr. J.R. Hutauruk terpeilih sebagai Ephorus dan Pdt. W.T.P. Simarmata, MA terpilih sebagai Sekretaris Jenderal
– 26 Oktober – 1 Nopember: Sinode Godang ke 54 di Pematang Siantar / Balige.
– Pdt. Dr. J.R. Hutauruk terpilih sebagai Pejabat Ephorus dengan tugas menyelenggarakan rekonsiliasi selambat-lambatnya enam bulan.
– 17 Nopember: Pernyataan bersama yang ditanda tangani Ephorus Pdt. D. Dr. S.A.E. Nababan, LLD dan Pejabat Ephorus Pdt. Dr. J.R. Hutauruk di Gereja HKBP Sudirman Medan, menentukan rekonsiliasi melalui Sinode Godang Rekonsiliasi tanggal 18 – 20 Desember.
– 18 – 20 Desember: Sinode Godang HKBP di Kompleks FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Pdt. Dr. J.R. Hutauruk terpeilih sebagai Ephorus dan Pdt. W.T.P. Simarmata, MA terpilih sebagai Sekretaris Jenderal
2000
– 26 Juli: Konfrensi Nasional HKBP di Convention Center Jakarta
– 21 – 24 Nopember: Sinode Godang di Seminarium Sipoholon nemetapkan ” Kebijakan Dasar Pendidikan HKBP” (KDP-HKBP)
– 26 Juli: Konfrensi Nasional HKBP di Convention Center Jakarta
– 21 – 24 Nopember: Sinode Godang di Seminarium Sipoholon nemetapkan ” Kebijakan Dasar Pendidikan HKBP” (KDP-HKBP)
2002
– 30 September – 1 Oktober: Sinode Godang di Seminarium Sipoholon menetapkan Aturan Peratutan (AD&ART) yang baru, berlaku 1 Januari 2004, dan Distrik : Jakarta 2, Kepulauan Riau, Jakarta 3, Riau, Langkat, Wilayah Tanah Jawa, Jambi.;
– 30 September – 1 Oktober: Sinode Godang di Seminarium Sipoholon menetapkan Aturan Peratutan (AD&ART) yang baru, berlaku 1 Januari 2004, dan Distrik : Jakarta 2, Kepulauan Riau, Jakarta 3, Riau, Langkat, Wilayah Tanah Jawa, Jambi.;
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah …
(Yohanes 15 ; 16a)
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah …
(Yohanes 15 ; 16a)