Selasa, 10 Januari 2017

HKBP Menantikan Referensi Pengembangan Otorita Danau Toba



Ibadah syukur "Bona Taon" (awal tahun) 2017 Huria Kristen Batak Protestan yang dilangsungkan, Kamis (5/1) di Komplek Gedung Raja Pontas Lumban Tobing, Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.

Dalam syukuran itu, sukacita dan ucapan syukur berkumandang dengan kehadiran warga jemaat dan para tokoh Kristiani dengan tema acara, "Pendidikan dan Pemberdayaan"

Pada kesempatan itu, Ephorus HKBP Pdt Dr Darwin Lumbantobing dalam sambutannya menyampaikan, HKBP menungggu semacam referensi tentang pengembangan Otorita Danau Toba. "Kira-kira apa dan bagaimana nantinya Destinasi Pariwisata Danau Toba ini, tapi walaupun demikian HKBP tetap siap untuk bermitra dan bekerjasama dengan pemerintah yang tentunya dengan pemerintah setempat di daerah ini," kata Ephorus mengawali sambutannya.

Dikatakan, kalau sudah dikatakan destinasi pariwisata tentu HKBP tidak mungkin diam dan karenanya pada periode-periode sebelumnya HKBP sudah menunjukkan semacam sikap pada Februari tahun 2016 melalui rapat Majelis Pekerja Sinode (MPS) yang  menyimpulkan secara proaktif terhadap pelaksanaan Destinasi Danau Toba dengan sikap realistis tapi juga kritis dengan mempertimbangkan kebijakan lokal.

"Dengan itu jugalah yang kami perlu katakan saat ini, sikap ini kami teruskan bahwa kami sudah memeta 8 Distrik HKBP yang berada di zona Pariwisata Danau Toba ini dan 11 Distrik yang menjadi Distrik penyangga, dan kita masih meminta bantuan serta masukan bagaimana agar para Praeses yang ada di Distrik Pariwisata Danu Toba ini dan juga para Pendeta Resort benar-benar dapat pembekalan tentang apa yang akan terjadi nantinya," ungkap Ephorus.

Selain itu, Ephorus menghimbau para jemaat jangan terlalu cepat mengambil suatu sikap yang tidak melalui pertimbangan logis misalnya menjual tanah.
Ephorus juga menambahkan untuk mengedepankan faktor kultural yang diterjemahkannya dengan (misi) missionaris (anak Allah yang baik) dengan menjelaskan orientasi pelayanan tahun 2017 yaitu pendidikan dan pemberdayaan.

Ia juga menyinggung dalam suatu dialog dari dokumen tertulis, Raja Pottas bertanya saat itu kepada Nommensen, "Molo pola naung ro ho Tuan tu huta namion jala diboan ho hakristenon, ahama lapatanni i di hami bangso Batak" (apa untungnya bagi kami masyarakat Batak, kalau kami Kristen).

Itulah petanyaan raja Pontas Lumban Tobing kepada Nommensen, dan jawaban Nommensen adalah, kalau sudah orang Kristen kalian akan jadi maju dan kemajuanlah yang saya bawa menurut agama Kristen. Jadi jelas konsepnya adalah kemajuan, baik kemajuan pendidikan, kesehatan dan lainnya, kata Ephorus mengutip dialog itu.

Sementara, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk menyampaikan, selama dirinya menjabat Wali Kota, tidak ada lagi gereja yang tidak mendapatkan sentuhan dari Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga. "Setiap tahun, para pendeta, guru jemaat dan tukang bunyi lonceng gereja, selalu mendapat semacam tujangan dari pemerintah Kota Sibolga," tuturnya.

Syarfi mengaku selalu memelihara kebersamaan bersama Wakil Wali Kota sepanjang itu merajut kerukunan antar umat beragama.
Saya selalu menghadiri kegiatan agama, termasuk saat Sinode Godang HKBP dan HKI, saya juga selalu hadir," imbuhnya disambut tepuk tangan riuh.
Sedangkan Anggota DPR RI Efendi Simbolon berharap agar keberadaan gereja HKBP yang berkantor pusat di Pearaja Tarutung itu senantiasa menjadi berkat bagi seluruh jemaat, serta bagi segenap masyarakat Batak. "Saya berharap, HKBP senantiasa menjadi berkat. Ini harapan terbesar saya dalam pelaksanaan agenda syukuran Tahun Baru 2017 ini," cetusnya.

Ibadah pesta syukuran Bona Taon HKBP dihadiri Ketua DPRD Tapanuli Utara (Taput), Ottoniyer Simanjuntak, Bupati Taput Nikson Nababan, Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor, Bupati Toba Samosir (Tobasa) Darwin Siagian, mantan Bupati Taput Torang Lumbantobing (Toluto). Kapolres Taput AKBP Dudus HD SIK, Dandim 0210/TU Letkol Arm Ezra Natanael dan lainnya.